oleh Andy Nurvita pada 18 Desember 2012 pukul 22:38 ·
Atas nama indahnya setangkup cinta dan rindu yang tak pernah hilang
Teramat tinggi asa ku membawa mu pulang kembali kedalam pelukan ku
Ku tetap berlari dan terus berlari mengejar impian dapat hidup bersama mu
Meski pun dunia tak akan pernah rela tersenyum ramah kepada kita
Ku bangun sendiri dengan rapi satu demi satu rencana indah untuk mu
Meski pun manusia tak pernah rela berkata wajar memanusiakan manusia
Lalu, butir demi butir airmata ini berkata lirih seraya bernyanyi kepada ku
‘Engkau telah benar-benar kalah menaklukkan sang waktu’
Kini telah kugenggam kembali duka yang telah berangsur pulih
Masih disini berteman kenangan yang belum mau pergi dari pikiran ku
Meski langkah kaki terasa begitu gontai, mencoba bangkit menatap langit
Untuk hanya sekedar memahami bahwa kau memang tercipta bukan untukku
~Andy Nurvita~
Salatiga, 18 Desember 2012 Pukul 22.30 WIB.
Teramat tinggi asa ku membawa mu pulang kembali kedalam pelukan ku
Ku tetap berlari dan terus berlari mengejar impian dapat hidup bersama mu
Meski pun dunia tak akan pernah rela tersenyum ramah kepada kita
Ku bangun sendiri dengan rapi satu demi satu rencana indah untuk mu
Meski pun manusia tak pernah rela berkata wajar memanusiakan manusia
Lalu, butir demi butir airmata ini berkata lirih seraya bernyanyi kepada ku
‘Engkau telah benar-benar kalah menaklukkan sang waktu’
Kini telah kugenggam kembali duka yang telah berangsur pulih
Masih disini berteman kenangan yang belum mau pergi dari pikiran ku
Meski langkah kaki terasa begitu gontai, mencoba bangkit menatap langit
Untuk hanya sekedar memahami bahwa kau memang tercipta bukan untukku
~Andy Nurvita~
Salatiga, 18 Desember 2012 Pukul 22.30 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar