Jumat, 01 April 2011

P.E.N.E.P.U.K.

Oleh Andy Nurvita Pada 24 Februari 2011. 

 

Dibalik awan tak berbintang 
Ular-ular naga hitam pekat bermahkota
Berduyung-duyung berjalan menuruni badan gunung merapi berpasir Rembulan terlepas dari tangkainya 
Jatuh menimpa bumi menghimpit tubuh perempuan berselimut
Jeritan ketakutan tiada tara 
Kala lindu pecah membelah tanah gelegar 
Memekakkan gendang telinga menusuk rongga-rongga dada
Ksatria agung berpakaian perang lengkap 
tunggangi kuda hitam bersenjata tombak sakti ditangan kanan 
Menghela kencang laju kuda
Dalam satu kibasan angin 
Tubuh kuat perempuan tua 
kemben hijau pupus lelembut pongah roboh 
Tanpa tetesan darah diatas tanah 
Menjadi persaksian tumbal 
Kedigdayaan tombak sakti ksatria 
Dewi berparas elok jelita nan angkara murka 
Ketakutan berlari-lari 
Menyeret-nyeret tubuh perempuan berparas ayu letih
Lelaki pendek gempal buruk rupa 
Berikat kepala berjalan laksana angin 
Mengikuti mereka kemanapun pergi
Ternyata, "mereka bergerak menyelamatkan perempuan berparas ayu dari kejaran ksatria bersenjata tombak sakti"
"Pertemuan rahasia antara perempuan berparas ayu dengan pesuruh-pesuruh abadi terjadi ditengah-tengah bukit Srondol"
 "Raut wajah pesuruh-pesuruh abadi terlukis garis-garis ketakutan, kesetiaan, penggabdian kalamana sang perempuan berparas ayu hadirkan sapaan santun pada mereka"
Perempuan berparas ayu berkali-kali bertanya tetapi sang dewi bersikeras membisu, "Dewi mengapa hadirkan rasa takut, amarah dan berlari terus menembus awan, membelah hutan antah berantah, memecah gunung, bersembunyi dibalik air terjun, merangkak dibibir jurang ?"
 "Siapakah dia ?? yang masih bersemayam dalam tubuh ksatria berpakaian perang lengkap bersenjatakan tombak sakti ditangan kanannya itu ?"
Tetapi sayang seribu sayang, sang dewi tetap diam seribu bahasa
Hingga datanglah menghadap pada sang dewi
Lelaki raksasa berbadan hitam berjubah merah 
Dua taring dikepalanya menyembul keluar 
Menagih janji atas nyawa perempuan berparas ayu
Ketika tarikan nafas akhir perempuan itu diujung tanduk jari-jari raksasa
Tiba-tiba terdengar petir sambar-menyambar
Awan-awan hitam menjerit berlari ketakutan
Saat bumi bergunjang hebat 
Terlihat dengan jelas langit gelap terbelah menjadi dua bagian
Seisi alam raya disesakki kilauan berkas-berkas cahaya 
Terang benderang tiada tara
Tak ada sepasang matapun yang sanggup menantang cahaya itu 
Kecuali seisi bumi menyembah tertunduk layu
Itulah pertanda awal 
Detik-detik kemunculan Isa turun ke bumi 
Bersama Malaikat tanpa nama menyambangi mereka.

Tidak ada komentar: