Dibalik awan tak berbintang
Ular-ular naga hitam pekat bermahkota
Berduyung-duyung berjalan menuruni badan gunung merapi berpasir Rembulan terlepas dari tangkainya
Jatuh menimpa bumi menghimpit tubuh perempuan berselimut
Jeritan ketakutan tiada tara
Kala lindu pecah membelah tanah gelegar
Memekakkan gendang telinga menusuk rongga-rongga dada
Ksatria agung berpakaian perang lengkap
tunggangi kuda hitam bersenjata tombak sakti ditangan kanan
tunggangi kuda hitam bersenjata tombak sakti ditangan kanan
Menghela kencang laju kuda
Dalam satu kibasan angin
Tubuh kuat perempuan tua
kemben hijau pupus lelembut pongah roboh
Tanpa tetesan darah diatas tanah
Menjadi persaksian tumbal
Kedigdayaan tombak sakti ksatria
Dewi berparas elok jelita nan angkara murka
Ketakutan berlari-lari
Menyeret-nyeret tubuh perempuan berparas ayu letih
Kedigdayaan tombak sakti ksatria
Dewi berparas elok jelita nan angkara murka
Ketakutan berlari-lari
Menyeret-nyeret tubuh perempuan berparas ayu letih
Lelaki pendek gempal buruk rupa
Berikat kepala berjalan laksana angin
Mengikuti mereka kemanapun pergi
Ternyata, "mereka bergerak menyelamatkan perempuan berparas ayu dari kejaran ksatria bersenjata tombak sakti"
"Pertemuan rahasia antara perempuan berparas ayu dengan pesuruh-pesuruh abadi terjadi ditengah-tengah bukit Srondol"
"Raut wajah pesuruh-pesuruh abadi terlukis garis-garis ketakutan, kesetiaan, penggabdian kalamana sang perempuan berparas ayu hadirkan sapaan santun pada mereka"
Perempuan berparas ayu berkali-kali bertanya tetapi sang dewi bersikeras membisu, "Dewi mengapa hadirkan rasa takut, amarah dan berlari terus menembus awan, membelah hutan antah berantah, memecah gunung, bersembunyi dibalik air terjun, merangkak dibibir jurang ?"
"Siapakah dia ?? yang masih bersemayam dalam tubuh ksatria berpakaian perang lengkap bersenjatakan tombak sakti ditangan kanannya itu ?"
"Siapakah dia ?? yang masih bersemayam dalam tubuh ksatria berpakaian perang lengkap bersenjatakan tombak sakti ditangan kanannya itu ?"
Tetapi sayang seribu sayang, sang dewi tetap diam seribu bahasa
Hingga datanglah menghadap pada sang dewi
Hingga datanglah menghadap pada sang dewi
Lelaki raksasa berbadan hitam berjubah merah
Dua taring dikepalanya menyembul keluar
Menagih janji atas nyawa perempuan berparas ayu
Dua taring dikepalanya menyembul keluar
Menagih janji atas nyawa perempuan berparas ayu
Ketika tarikan nafas akhir perempuan itu diujung tanduk jari-jari raksasa
Tiba-tiba terdengar petir sambar-menyambar
Awan-awan hitam menjerit berlari ketakutan
Awan-awan hitam menjerit berlari ketakutan
Saat bumi bergunjang hebat
Terlihat dengan jelas langit gelap terbelah menjadi dua bagian
Seisi alam raya disesakki kilauan berkas-berkas cahaya
Terang benderang tiada tara
Terlihat dengan jelas langit gelap terbelah menjadi dua bagian
Seisi alam raya disesakki kilauan berkas-berkas cahaya
Terang benderang tiada tara
Tak ada sepasang matapun yang sanggup menantang cahaya itu
Kecuali seisi bumi menyembah tertunduk layu
Kecuali seisi bumi menyembah tertunduk layu
Itulah pertanda awal
Detik-detik kemunculan Isa turun ke bumi
Bersama Malaikat tanpa nama menyambangi mereka.
Detik-detik kemunculan Isa turun ke bumi
Bersama Malaikat tanpa nama menyambangi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar