Jumat, 01 April 2011



W.I.R.A.

Oleh  Andy Nurvita  Pada 12 Maret 2011.

 

Wira, sampai detik ini aku belum dapat memaafkan diriku sendiri  

Rasa bersalahku padamu tidak mungkin terhapus oleh waktu

Wira, langitku bagai runtuh sejak aku kehilanganmu 

Engkau teman sejatiku yang takkan pernah tergantikan 

Kadang meradang pilu kerinduanku padamu Sahabat!

Syairku tak lagi bernyawa sejak engkau pergi

Tak ada yang dapat mengerti aku sebaik pengertianmu Sahabat!

Kepergianmu yang teramat cepat jadi pukulan terhebat untukku

Kapan lagi, kita dapat menulis sajak kehidupan seperti tempo dulu?

Kapan lagi, kita dapat melintasi jalan kenangan beriring derai tawa ?

Kapan lagi, kita dapat tunaikan shalat dan engkau sebagai imamnya ?

Kapan lagi, kita dapat melukis kaki kehidupan puncak perbukitan ?

Andaisaja waktu itu aku lebih pandai menterjemahkan firasat tentangmu

Tentu engkau masih menemaniku disini mendengar segala kisahku

Andaisaja waktu itu aku lebih pandai membaca semburat kalimatmu

Tentu engkau takkan pergi meninggalkanku tanpa terucap satu kata.

 


Tidak ada komentar: